CILEGON, KBN.com – Di tengah tantangan besar sektor pertanian dan merosotnya minat generasi muda terhadap dunia tani, secercah harapan datang dari Banten. Haji Aldin, tokoh koperasi asal Banten, berhasil menyatukan kembali tiga Koperasi Unit Desa (KUD) yang sempat terpecah sejak beberapa tahun lalu. Keberhasilannya pada tahun 2021 ini menjadi titik balik kebangkitan koperasi desa yang dulu pernah jaya di masa Orde Baru.
Langkah awal yang ia ambil cukup strategis: mengelola kembali jalur distribusi pupuk langsung ke tangan petani. Sektor vital ini sebelumnya banyak dikendalikan oleh pihak-pihak non-petani, yang kerap membuat harga dan pasokan tidak menentu.
“Waktu KUD aktif dulu, petani sejahtera. Sekarang kita hidupkan kembali semangat itu,” ujar Haji Aldin dalam sebuah diskusi santai di Teras Kopi PWI Kota Cilegon, Kamis malam (17 April 2025).
KUD, lanjutnya, bukan sekadar koperasi lokal. Ia adalah bagian dari ekosistem besar: di atasnya ada PUSKUD (Pusat KUD) dan di tingkat nasional terdapat INKUD (Induk KUD). Menariknya, INKUD sendiri didirikan oleh kakek dari Prabowo Subianto—tokoh nasional yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina INKUD.
Kolaborasi antara kekuatan politik dan akar rumput ini, menurut Haji Aldin, bisa menjadi momentum strategis untuk membangun kembali ketahanan pangan nasional. Terlebih dengan adanya program "Makan Bergizi Gratis" (MBG) yang digagas Prabowo, KUD bisa mengambil peran sebagai penyuplai utama bahan pangan dari desa.
“Anggota KUD itu petani, peternak, dan nelayan. Mereka siap menyuplai kebutuhan pangan untuk program MBG. Tapi sistemnya harus kita bangun, mulai dari hulu ke hilir,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya membangun PUSKUD sebagai pusat logistik pangan desa yang terorganisir dan tersentralisasi. Tujuannya, agar kebutuhan pokok masyarakat bisa terpenuhi dengan harga yang stabil dan rantai pasok yang efisien.
Lebih dari itu, kebangkitan KUD juga membawa misi sosial: menghidupkan ekonomi desa dan menarik kembali minat generasi muda terhadap pertanian.
“Kalau desa kuat, Indonesia kuat. Kita harus kembalikan lagi kepercayaan generasi muda terhadap pertanian. Jangan sampai desa ditinggal karena tak ada masa depan di sana,” kata Haji Aldin dengan nada optimis.
Dengan semangat ini, KUD bukan hanya alat ekonomi, tapi juga motor perubahan sosial. Dan dari desa-desa kecil seperti di Banten, Haji Aldin percaya—swasembada pangan Indonesia bisa kembali menjadi kenyataan.
(Red*)
Posting Komentar