CILEGON, KBN.Com - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Banten Monitoring Perindustrian dan Perdagangan (BMPP) kembali menggelar audiensi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, Kamis (16/01/2025).
Audiensi ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya pada 13 Januari 2025, di mana LSM BMPP mendesak penutupan sementara Apotek Gama yang diduga menjual obat setelan dan racikan berbahaya tanpa resep dokter.
Kepala Biro Bidang Investigasi LSM BMPP, Sayudi, menyatakan bahwa pihaknya belum mendapatkan hasil yang memuaskan dari Dinkes Cilegon. “Kami sangat menghargai langkah Dinkes yang sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk BBPOM. Namun, penutupan sementara Apotek Gama sangat mendesak demi keselamatan masyarakat,” katanya.
Sayudi menambahkan, jika tidak segera ditindak, kasus serupa dapat terjadi di apotek lain. Ia juga menyoroti penjualan obat-obatan seperti amoksilin yang masih dijual bebas tanpa resep dokter. “Jika Dinkes tidak segera mengambil langkah tegas, kami akan melibatkan elemen lain untuk mendorong penyelesaian masalah ini,” tegasnya.
LSM BMPP juga menyatakan akan mengajukan hearing dengan DPRD Cilegon jika Dinkes tidak segera bertindak. "DPRD memiliki peran strategis untuk memastikan kasus ini mendapat perhatian serius," ujar Sayudi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon, drg. Hj. Ratih Purnamasari, M.K.M, menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait, seperti APH, BBPOM Serang, DPRD Kota Cilegon, serta beberapa dinas lainnya. “Kami terus berkoordinasi untuk memastikan langkah yang diambil sesuai aturan. Meskipun kami dihimbau untuk menutup sementara Apotek Gama, kami hanya dapat memberikan pengawasan dan pembinaan," ujarnya.
Ratih menegaskan bahwa penanganan kasus ini memerlukan kehati-hatian karena masih dalam proses. "Kami percayakan kepada pihak-pihak terkait yang sedang menangani masalah ini,” pungkasnya.
(Red*)
إرسال تعليق