CILEGON, KBN.Com – Ketua DPRD Kota Cilegon Isro Mi’raj menilai Momen Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) sekarang ini banyak digunakan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya. Hal itu dianggap wajar dilakukan lantaran masyarakat tahu adanya pejabat daerah yang hadir di acara tersebut.
Bukan hanya PHBI, momen acara sosial kemasyarakatan pun juga menjadi ajang masyarakat menyampaikan aspirasinya ke pemerintah.
Hal ini terjadi lantaran masyarakat sudah hafal jika momen seperti itu sering dihadiri oleh pejabat daerah termasuk dari lembaga legislatif. Walaupun bukan pada tempatnya.
“Kalau momennya lagi reses, itu memang tempat untuk menyampaikan aspirasi, tapi kalau momennya di peringatan PHBI kan beda. Memang aspirasi yang seperti itu menjadi input buat kami dan tentu akan kami tindak lanjuti,” kata Isro.
Menurut Isro, aspirasi yang disampaikan masyarakat saat ia menghadiri undangan masyarakat itu bersifat umum. Termasuk dari pemerintah setingkat kelurahan dan lembaga pendidikan sering menyampaikan aspirasi saat dirinya mengadiri acara.
“Kepala Kelurahan pada saat memberikan sambutan mereka juga menyampaikan aspirasi kondisi yang ada di lingkungan kelurahannya masing-masing. Oh ini ada ketua dewan, ketika ada aspirasi mereka sampaikan,” ujarnya.
Isro mengatakan, aspirasi yang ia terima saat menghadiri sebuah acara berasal dari banyak komponen mulai dari lembaga pendidikan, masyarakat dan pemerintah kelurahan. Oleh karena itu saat menghadiri acara, Isro mendapat banyak informasi langsung dari masyarakat.
“Sambil duduk kami biasanya dengan para kiai, ustadz muncul obrolan-obrolan yang sifatnya non formal dan itu lebih komprehensif karena itu timbul bukan dari penawaran saya, kalau reses kan jelas, menampung,” katanya.
Oleh karena itu selama dirinya masih diberikan kesehatan, ia berusaha untuk menghadiri undangan masyarakat dimanapun tempatnya. Lantaran dengan hadirnya dia di acara tersebut, ia mendapat pengalaman, ilmu dan informasi baru demi mendukung tugasnya sebagai wakil rakyat.
“Contohnya saat saya ke Priuk. Saya mendapat informasi bahwa SD di situ tanahnya masih milik warga. Tentu informasi seperti itu harus ditindak lanjuti, kita rembuk dalam rapat gabungan,” ucapnya.
Contoh lain yang ia bisa mendapat informasi dan aspirasi adalah saat hadir di Rawa Arum. Situ Rawa Arum yang statusnya sudah menjadi aset Pemerintah Kota Cilegon ini menurutnya dapat membangkitkan ekonomi masyarakat sekitar.
“Hadir Ketua DPRD Kota Cilegon. Warga di sana menyatakan ada tempat yang dijadikan lahan parkir tetapi tanahnya masih milik warga, dan akses masuknya harus diperlebar karena ini bisa membangkit UMKM dan jika sudah rapi ini bisa menjadi income (daerah),” katanya. (Adv)
Posting Komentar